Menjadi pengrajin kayu atau woodworker sangat menarik, tetapi sering kali juga diwarnai mitos dan fakta tentang kayu dan ekspektasi yang bisa membuat pengrajin merasa bingung.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami agar kamu lebih siap menghadapi tantangan ini. Mitos-mitos ini bisa membuat kamu merasa ragu, padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu. Berikut beberapa mitos dan fakta yang mungkin kamu dengar:
Mitos dan Fakta tentang kayu dalam dunia perkayuan
1. Kayu Jati tidak bisa dimakan rayap
Mitos dan Fakta?
Tidak sedikit yang percaya bahwa kayu jati sepenuhnya tahan terhadap serangan rayap dan serangga karena kayu jati memiliki minyak alami yang mengurangi risiko serangan rayap,
Faktanya, hal itu tidak sepenuhnya kebal, karena dalam kondisi lembab dan tanpa adanya perawatan yang rutin, kayu jati tetap akan bisa diserang rayap terutama di area yang sangat rentan.
2. Kayu bekas tidak bisa dipakai lagi
Mitos dan Fakta?
Biasanya kayu bekas atau yang sudah digunakan dianggap sudah tidak layak untuk dipakai kembali, karena sudah rusak dan rapuh.
Faktanya, Kayu bekas yang diolah dengan benar, melalui proses pengamplasan, finishing, dan perawatan tambahan dapat memiliki tampilan dan kualitas yang menarik, karena banyak proyek DIY atau furniture yang menggunakan kayu bekas atau daur ulang yang makin membuat lebih estetik dan unik. Dengan sedikit sentuhan, kayu bekas tidak hanya menjadi material yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai artistik pada setiap karya.
3. Semua kayu solid lebih tahan lama dibanding kayu olahan
Mitos dan Fakta?
Banyak yang berpikir bahwa kayu solid pasti lebih baik dari pada kayu olahan.
Faktanya, Kayu olahan seperti Plywood dan MDF yang berkualitas tinggi bisa lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan kelembapan dibanding beberapa jenis kayu solid yang lebih lunak. Kayu olahan juga sering dipilih untuk furniture dan panel dalam ruangan.
4. Kayu yang dilapisi pernis atau cat akan tahan terhadap air
Mitos dan Fakta?
Banyak yang percaya bahwa jika kayu dilapisi pernis atau cat akan tahan terhadap air.
Faktanya, Pelapisan seperti pernis atau cat memang memberikan perlindungan terhadap air, tetapi hanya pada tingkatan tertentu, air tetap bisa meresap melalui retakan-retakan atau celah kecil dan juga pada sambungan, untuk perlindungan maksimal, kayu perlu dilapisi pernis atau cat secara berkala atau menggunakan jenis kayu yang memang tahan air, seperti jati, ulin, bangkirai.
5. Kayu lunak tidak tahan lama dan mudah rusak
Mitos dan Fakta?
Jenis kayu lunak seperti pinus sering dianggap tidak tahan lama dan cepat rusak.
Faktanya, Jenis kayu lunak memang berbeda dengan jenis kayu keras seperti jati atau merbau, tetapi jika dirawat dengan cara yang benar dan rutin, kayu lunak bisa bertahan lebih lama, selain itu kayu lunak sering digunakan untuk furniture interior karena lebih mudah dibentuk dan harganya lebih ekonomis
Nah Sobat Crona sekarang bisa lebih memahami beberapa mitos dan fakta tentang kayu. Sebagai material alami yang serbaguna, bahwa kayu memiliki karakteristik yang unik dan beragam. Dengan memahami fakta-fakta ssebenarnya, kita bisa memaksimalkan potensi kayu dan menggunakannya dengan tepat.
Jangan biarkan mitos-mitos yang salah membuat kita ragu untuk berkreasi dengan kayu, karena dengan pengetahuan yang tepat, kayu dapat menjadi bahan yang awet dan serbaguna. Untuk penyambungan kayu yang kuat dan tahan lama, terutama bagi Anda yang bekerja dengan berbagai jenis kayu, Lem Crona 234 SR adalah pilihan yang tepat. Lem ini menawarkan daya rekat tinggi dan tahan lama, menjadikan karya kayu Anda lebih kokoh dan sempurna. Selalu pilih produk berkualitas dan informasi yang akurat untuk hasil terbaik dalam setiap proyek kayu Anda!
0 Comments