Tips Penyimpanan & Pengeringan Kayu Agar Tidak Ngulet (Twisting)

Kayu

Kayu “ngulet” sering menjadi masalah dalam woodworking, hal ini dapat menghambat pekerjaan dan kadang banyak bahan yang terbuang. Di Indonesia sendiri, kayu-kayu gergajian yang ada di penjual kayu, tidak bisa dijamin kekeringannya, dan kadang proses pengeringan dan penyimpanannya juga asal.

 

Tips Menyimpan dan Mengeringkan Kayu

Nah berikut beberapa tips menyimpan dan mengeringkan kayu untuk mencegah kayu ngulet, berjamur dan terkena rayap.

1. Pengeringan

Lem kayu dan lem hpl Crona - lonzawoodprotection.com Air drying Meranti timber in Sabah
Sumber: lonzawoodprotection.com

Kayu lama keringnya, jika dikeringkan secara alami, bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan. Salah satu kunci utama pengeringan kayu adalah aliran udara panas yang stabil dan merata, untuk mendapatkan ini, kayu ditumpuk dengan diganjal setiap tingkatannya, minimal 3 ganjalan/bantalan, 2 ujung dan satu tengah, lalu jarak kayu tiap tingkat diberi jarak, jadi kayu dengan kayu yang lain tidak bersentuhan. Dengan susunan seperti ini, aliran udara akan bisa merata ke masing-masing permukaan kayu, dan proses keringnya kayu juga akan stabil.

Tidak disarankan untuk menjemur kayu dibawah matahari langsung, apalagi didirikan, karena ini akan membuat proses keringnya kayu tidak stabil, keringnya akan tidak merata dan ini akan mengakibatkan kayu akan ngulet dan melengkung, apalagi jika kayunya masih terlalu basah dan potongannya tipis dan panjang. Yang kita butuhkan adalah udara panas, bukan sinar matahari, karena sinar UV dapat merusak kayu.

Kiln / Oven

Lem kayu dan lem hpl Crona - thewoodmillofmaine.com 1397237 754414211242104 226376054 o 1024x768 1
Sumber: thewoodmillofmaine.com

Untuk mempercepat proses pengeringan kayu, kita bisa menggunakan Kiln atau Oven. Proses oven ini juga sama, mengalirkan udara panas, tapi lebih terkontrol. Dengan oven, proses pengeringan kayu yang tadinya berbulan-bulan, jadi bisa dalam hitungan hari atau minggu, tergantung kayu yang akan dikeringkan.

Proses oven bisa dibilang pengeringan secara “paksa”, dan ini bisa berakibat kayu menjadi lebih getas dan rentan patah, bahkan jika terlalu panas dan terlalu cepat, kayu bisa stress atau bahkan pecah di dalam. Kebutuhan panas dan berapa lama proses pengeringan menggunakan oven tergantung dari jenis kayu, kelembaban kayu dan tentunya besaran potongan kayu, biasa tempat penyedia jasa oven kayu sudah ada standar dan panduannya.

2. Penyimpanan

Lem kayu dan lem hpl Crona - pinterest.es d05021a84a4132110ec4273f8eca32ea
Sumber: pinterest.es

Sama seperti proses pengeringan, kayu di tumpuk dengan ada jarak antar kayu, dan masing-masing tingkatan ada bantalan pemisah. Jika kayu sudah benar-benar kering dan tebal, penyimpanan berdiri tidak terlalu menjadi masalah, misal untuk slab yang sudah kering dan sudah di treatment.

Kayu sebaiknya disimpan dalam rak, sangat disarankan rak berbahan metal, seperti besi, atau baja ringan. Usahakan kayu jangan bersentuhan langsung dengan lantai, hal ini untuk mencegah kelembaban dari lantai dan tentunya dari rayap kayu.

Tempat penyimpanan kayu juga sebaiknya memiliki aliran udara yang baik, agar ruangan tidak lembab, jika terlalu lembab dan berdebu, akan mudah sekali kayu terkena jamur.

Dengan proses pengeringan dan penyimpanan yang benar, akan sangat mengurangi resiko kayu ngulet, berjamur dan terkena rayap. Kayu yang kering dan lurus akan membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan efisien, dan tentunya akan memudahkan dalam proses perakitan, dan membuat sambungan dan lem menjadi lebih kuat.

 

Artikel ini dibuat oleh Om Doneeh (HobiKayu)

Table of Contents

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Arrow-up
CRONA