Salah satu musuh bagi kayu yaitu adanya serangan rayap. Serangan rayap ini muncul karena sebuah kayu tidak memiliki perlindungan terhadap rayap. DIsisi lain, banyak orang yang ingin mengisi serta menghiasi ruangan mereka dengan setuhan dari material kayu.
Tetapi, kamu jangan khawatir. Kali ini MinCro mau kasih tausalah satu jenis kayu yang ditakuti oleh kumpulan rayap, yaitu kayu kamper.
Mengenal Kayu Kamper
Kayu kamper merupakan salah satu jenis kayu yang berasal dari Pulau Kalimantan, tepatnya di daerah Samarinda. Jenis kayu yang satu ini juga bisa kamu temukan di luar Pulau Kalimantan, Sobat Crona. Mengapa? Karena beberapa daerah lainnya sudah membudidayakan atau menanam pohon Kamper.
Nama lain dari ‘kamper’nya ini diambil dari aroma khas yang tercium seperti aroma kamper. Aroma tersebut lah yang membuat serangga perusak kayu seperti rayap, menghindari kayu kamper.
Untuk karakteristiknya sendiri, pohon yang menghasilkan kayu kamper ini dapat tumbuh dengan ketinggian 20 – 30 meter, serta memiliki diameter dengan kisaran 0,6 meter sampai dengan 1,2 meter. Saat melihat kayu kamper, kamu akan menemui pola serat kayu yang lurus. Jika membahas tentang teksturnya, kayu yang satu ini cenderung memiliki tekstur yang kasar jika diraba. lalu, kamu bisa menentukan finishing yang cocok untuk kayu kamper yang memiliki warna kemerahan ya Sobat Crona.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Kamper
Saat mengenal kayu kamper, pasti kamu perlu mengetahui kelebihan dari kayu ini kan? Nah berikut ini beberapa keunggulan dari kayu kamper
- Memiliki kualitas yang hampir sama dengan kayu jati, tetapi bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah
- Tahan rayap karena aromanya yang khas seperti bau kamper
- Tidak mudah lembab, sehingga lebih tahan terhadap jamur
- Memiliki tampilan yang menarik karena seratnya lurus
- Aman untuk digunakan dari segi jumlah pohon yang ada, karena pohon kamper dapat dipanen dalam waktu yang lebih cepat
Sedangkan kekurangannya yaitu:
- Aroma yang dikeluarkan oleh kayu kamper dapat menyebabkan alergi pernapasan serta iritasi kulit pada orang-orang yang sensitif
- Tidak cocok untuk area luar ruangan (outdoor)
- Teksturnya yang kasar, membuat kayu kamper membutuhkan waktu yang lama saat proses penghalusan kayu
- Mudah menyusut serta berubah bentuk setelah digunakan dalam waktu yang lama ataupun kayu sering terkena air
- Membutuhkan proses pengawetan lebih lanjut agar kayu lebih tahan lama dan lebih berkualitas
Bagaimana? Tertarik berkarya dengan kayu kamper? Jika iya, pastikan kamu menggunakan Lem Crona untuk kebutuhan perkayuan kamu ya Sobat Crona!
Silakan cek lokasi toko partner Crona agar lebih mudah ditemui
0 Comments