Dalam melakukan kegiatan perkayuan, seperti membuat furniture hingga membuat kerajinan kayu lainnya, pengrajin kayu akan menggunakan beberapa teknik penyambungan kayu dari satu potong ke potongan lainnya. Mengaplikasikan penyambungan kayu harus dilakukan dengan benar akan menentukan kekuatan sambungan kayunya, tetapi hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas lem yang digunakan.
Sebelum kamu ingin menyambungkan beberapa kayu, pastikan kayu-kayu tersebut memiliki jumlah kadar air yang sedikit, atau dengan tingkat kekeringan sebesar 12%. Namun, jika kayu yang kamu gunakan termasuk jenis kayu basah, kamu tetap dapat melakukan penyambungan kayu dengan menggunakan lem khusus kayu basah seperti lem Crona PU 888 Wood.
1. Sambungan Kayu Langsung
Sambungan kayu langsung merupakan teknik penyambungan kayu yang dapat dibilang sederhana, karena hal ini dapat dilakukan dengan cukup menyatukan potongan-potongan kayu yang sudah diberi lem. Lalu, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, kamu dapat menggunakan clamp atau alat press kayu.
2. Sambungan Ekor Burung (dovetail)
Teknik penyambungan kayu yang satu ini membentuk pola dari ekor burung yang disatuka dengan pola ekor burung lainnya. Penggunaan teknik ini dapat dikatakan sebagai teknik penyambungan yang memiliki daya rekat yang kuat karena teknik ini dapat membuat kayu yang satu dengan kayu lainnya saling mengikat kuat.
3. Sambungan Kayu Lidah dan Alur (Tongue and Groove)
Penyambungan kayu dengan teknik lidah dan alur dapat dilakukan dengan cara memasukkan bagian kayu yang memiliki bentuk yang lebih panjang dibagian tengahnya ke kayu yang lainnya yang memiliki rongga pada bagian tengahnya. Pengaplikasian teknik ini sering ditemukan pada pemasangan lantai kayu atau dinding kayu.
4. Sambungan Kayu Purus Lubang (Mortise & Tenon Joint)
Penggunaan teknik kayu purus lubang pada umumnya mirip dengan pengaplikasian teknik lidah dan alur. Namun, dalam hal penggunaannya kedua teknik tersebut berbeda. Teknik kayu purus lubang banyak diaplikasikan pada sambungan dalam pembuatan furniture.
5. Sambungan Bibir Miring
Sambungan bibir miring merupakan teknik penyambungan pada kayu yang dipotong secara miring. Teknik penyambungan dengan sambungan bibir miring berfungsi untuk menambah panjang dari sebuah kayu balok ataupun kaso. Teknik ini sering ditemukan pada gording atap, kuda-kuda atap, kayu balok lantai, dan sebagainya.
Itu dia beberapa teknik penyambungan kayu. Jika kamu membutuhkan lem untuk menambah kekuatan tarikan kayu, jangan lupa pakai lem kayu Crona ya!
Pembagian Jenis Kayu Berdasarkan Keawetan dan Kekuatannya
Sebelum Membeli, Ketahuilah Berbagai Jenis Kayu dan Penggunaannya