Beberapa benda-benda kayu seperti furniture, kusen, pintu kayu, dan benda kayu lainnya melewati proses finishing untuk mempercantik tampilan kayu mereka.
Finishing merupakan proses akhir yang dilakukan pada suatu kegiatan. Dalam dunia perkayuan, finishing kayu dapat diartikan sebagai proses melapiskan permukaan kayu dengan tujuan untuk membuat kayu memiliki ketahanan dan keawetan yang lebih baik. Selain itu, proses pelapisan kayu ini juga dapat memberikan keindahan pada kayu.
Proses finishing dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan bahan-bahan alami, bahan kimia, hingga dilakukan pembakaran pada permukaan kayu seperti teknik finishing shou sugi ban.
Masalah Finishing Kayu
Apapun kegiatannya, permasalahan dapat terjadi karena adanya berbagai faktor. Dalam kegiatan proses finishing kayu, berikut ini beberapa permasalahan yang kemungkinan dapat terjadi, diantaranya
1. Adanya bekas sapuan kuas
Apakah kamu pernah melihat adanya bekas sapuan kuas saat melakukan proses finishing kamu? Bagi sebagian orang, permasalahan ini hanya terjadi pada bahan finishing yang dicairkan menggunakan air. Tetapi kenyataannya, hal ini terjadi karena disebabkan oleh pengaruh angin yang membuat bahan finishing terlalu cepat mengering.
Untuk mengatasi hal ini, kamu membutuhkan ruangan yang dikhususkan untuk melakukan proses finishing untuk mencegah munculnya bekas sapuan kuas pada permukaan kayu.
2. Permukaan kayu tidak rata
Permasalahan yang satu ini mungkin pernah kamu alami. Permukaan kayu yang tidak rata dapat terlihat seperti adanya bubble atau bulatan-bulatan kecil yang muncul pada permukaan kayu. Salah satu penyebab bulatan-bulatan kecil tersebut muncul yaitu karena sebelum finishing dilakukan, permukaan kayu belum benar-benar bebas dari debu atau kotoran. Sehingga kamu harus benar-benar memastikan kondisi permukaan kayu sebelum finishing.
3. Bekas lem
Dalam melakukan proses pengeleman kayu, kamu perlu memperhatikan banyaknya lem kayu yang digunakan, karena jika penggunaan lem terlalu banyak dapat menimbulkan bekas pada permukaan kayu, terutama pada jenis lem yang dapat meninggalkan warna. Jika lem sudah terlanjur kering, proses finishing tidak akan berjalan dengan baik, karena lem tidak dapat menyerap bahan finishing
Untuk itu, kamu perlu mengamplas ulang permukaan kayu tersebut sampai permukaan kayu bebas dari adanya bekas lem yang menempel. Hal ini dapat kamu cegah dengan cara membersihkan sisa lem dengan cepat dan bersih sebelum lem tersebut mengering.
4. Finishing tidak menempel pada kayu
Selain karena adanya bekas lem, penyebab lain yang dapat membuat lapisan finishing tidak menempel yaitu melakukan pelapisan finishing pada kayu yang basah. Beberapa bahan finishing tidak dapat digunakan pada media kayu yang basah. Oleh karena itu, pastikan kayu kamu sudah benar-benar mengering ya Sobat Crona
Itu dia beberapa permasalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat melakukan proses finishing kayu. Semoga info ini bermanfaat buat kalian!