Lem Water based Atau Solvent based Mana Yang Lebih Baik?

lem water based

Salah satu benda yang digunakan untuk merekatkan benda yang satu dengan yang lainnya yaitu lem. Pastinya kalian sudah pernah menggunakan lem kan?

Selama menggunakan lem, kalian sudah tahu belum kalo lem dapat berupa larutan yang cair, kental, hingga padat. Selain itu, lem mempunyai bahan bawaan seperti air (water based) dan solvent based.

Lem water based merupakan lem yang berbahan dasar air serta berbentuk emulsi atau larutan. Emulsi yaitu partikel padat yang menyebar saat di dalam air, dan larutan berupa partikel cair seperti sirup. Sedangkan solvent based terdiri dari toluene, ethyl acetate, serta methyl ethyl keton.

 

Perbandingan Lem Water Based dan Solvent based

Saat ini lem water based mulai banyak dicari serta digunakan oleh banyak orang, karena memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan lem solvent based, terutama dalam segi keamanannya. Selain itu, kedua jenis lem ini dapat dibandingkan juga dari beberapa sisi lain, diantaranya yaitu

1. Keamanan

Seperti yang dikatakan sebelumnya, lem water based lebih aman jika dilihat dari sisi lingkungan. Sedangkan untuk lem solvent based agak berbahaya bagi lingkungan.

2. Toxicity

Lem kayu dan lem hpl Crona - Untitled design 32

Toxicity atau racun tidak ditemukan dalam lem water based. Namun, lem solvent based memiliki bahan yang beracun

3. Penguapan

Jika membahas proses terjadinya penguapan dari kedua jenis lem ini, pada lem water based lebih lama mengalami proses penguapan. Sedangkan, lem solvent based lebih cepat menguap.

4. Kesehatan

Karena lem water based tidak beracun, dan tidak berbau menyengat lem ini aman terhadap kesehatan. Hal ini berbanding terbalik dengan lem solvent based tidak aman terhadap kesehatan, dan beberapa lem solvent based mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

5. Aplikasi

Kamu butuh lem yang mudah diaplikasikan? Gunakan saja lem water based, karena lem ini cukup diaplikasikan pada satu sisi saja (single adhesive). Sedangkan lem solvent based diperlukan pengeleman pada kedua sisi (contact adhesive).

6. Pengeringan

Untuk waktu yang diperlukan dalam pengeringan, dapat dikatakan bahwa lem water based membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengering. Sedangkan, lem solvent based lebih cepat mengering. Hal ini yang menjadikan lem solvent based lebih unggul dibandingkan dengan water based.

7. Daya sebar

Lem water based memiliki daya sebar yang lebih luas, jika dibandingkan dengan solvent based. Sehingga, saat kamu menggunakan lem water based kamu akan lebih irit dalam penggunaan lemnya.

8. Ketahanan panas

Hal ini perlu kamu perhatikan dalam menggunakan sebuah lem. Ketahanan panas akan mempengaruhi apakah lem yang kamu gunakan mudah terbakar atau tidak. Untuk pengguna lem water based, kamu tidak perlu khawatir karena jenis lem ini tidak mudah terbakar. Sedangkan solvent based sangat mudah terbakar (khususnya lem HPL).

Jadi, sebelum menggunakan lem solvent based, pastikan lingkungan sekitar kamu tidak ada hal yang memicu terjadinya kebakaran ya.

9. Masa simpan

Buat kamu yang memiliki stok lem water based, kamu tidak perlu khawatir karena lem ini memiliki masa simpan yang lama. Sedangkan lem solvent based masa simpannya tidak berlangsung lama atau sebentar saja.

 

Itu dia perbandingan dari lem water based dan lem solvent based. Untuk pengguna lem solvent based masih terbilang banyak karena mereka membutuhkan waktu pengerjaan yang cepat, sehingga lem solvent based menjadi pilihan.

Untuk produk Lem Crona, sebagian besar tergabung dalam kelompok jenis lem water based. Baik lem water based maupun lem solvent based dari Crona, keduanya tetap banyak dipilih oleh masyarakat karena kualitasnya yang terbaik.

Jadi tunggu apalagi? Ayo kita #BelanjaCrona !

Table of Contents

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest
Arrow-up