Apa perbedaan lem kayu PU dengan lem kayu epoxy
Lem Kayu PU (polyurethane) dan Lem Kayu Epoxy adalah dua jenis lem yang sering digunakan dalam pengerjaan kayu, namun mereka memiliki perbedaan dalam komposisi, alat, dan aplikasi. Berikut adalah perbedaannya:
A. Lem Kayu PU (polyurethane)
1. Komposisi
- Lem PU adalah lem yang berbasis polimer. ini sering dikenal sebagai lem PU.
2. Sifat
- Lem ini memiliki kekuatan ikatan yang tinggi dan tahan terhadap air serta kelembaban.
- Biasanya lem inimengembang saat mengering, sehingga dapat mengisi celah dan retakan kecil.
- Lem Polyurethane fleksibel setelah kering dan memiliki elastisitas yang baik, membuatnya tahan terhadap tekanan dan perubahan suhu.
3. Aplikasi
- Cocok untuk penggunaan luar ruangan karena tahan terhadap kondisi cuaca.
- Idela untuk proyek yang memerlukan ketahanan terhadap kelembapan, seperti perabot taman, pintu luar, perahu, dll
B. Lem kayu Epoxy
1. Komposisi
- Lem epoxy terdiri dari dua komponen utama, yaitu resin dan pengeras (hardener). kedua komponen ini harus dicampur sebelum digunakan.
2. Sifat
- Memiliki kekuatan ikatan yang sangat tinggi dan biasanya lebih kuat.
- Tahan terhadap air, bahan kimia, dan suhu tinggi setelah kering.
- Tidak mengembang saat mengering.
3. Aplikasi
- Cocok untuk pekerjaan yang memerlukan kekuatan struktural tinggidan ketahanan terhadap tekanan, seperti sambungan kayu yang memikul beban berat.
- Sering digunakan dalam proyek laminasi, perbaikan perahu, dan aplikasi industri lainnya.
- Ideal untuk penggunaan dalam ruangan atau aplikasi di mana kekuatan struktural sangat penting.
Lem Khusus kayu basah yang kuat serta kegunaannya yang belum banyak diketahui!
Lem kayu basah juga dikenal sebagai lem kayu yang tahan terhadap kondisi lembap atau basah dengan kadar air lebih dari 16% (range 16% – 40%) berdasarkan MC meter. Lem Polyurethane (PU) dirancang untuk memberikan ikatan yang kuat meskipun digunakan di lingkungan dengan kelembapan tinggi dan area yang memiliki kadar air yang tinggi.
Lem Crona PU 888 (Polyurethane) adalah jenis lem kayu yang diformulasikan khusus untuk segala jenis kayu yang sifatnya basah (range 16% – 40% berdasarkan Moisture Content / MC Meter) dengan daya rekat yang sangat kuat.
Lem Crona PU 888 yang kuat dan tahan terhadap cuaca disebut juga lem madu, lem busa, karena lem ini memiliki tekstur dan warna seperti madu dan pada saat sudah kering lem ini berbentuk busa atau mengembang sehingga mampu mengisi celah pada kayu.
Lem Crona PU 888 banyak di gunakan sebagai perekat sambungan Finger Joint pada industri kayu atau furniture untuk interior maupun eksterior, karena sifatnya mengisi rongga yang kosong pada sambungan.
Berikut jenis kayu yang bisa dan biasa digunakan sebagai tempat aplikasi Lem Kayu Crona PU 888:
- Kayu Teak atau Jati
- Kayu Meranti
- Kayu Mahoni
- Kayu Kamper
- Kayu Mendi atau Jati Belanda
- Kayu Rose Wood
- Kayu Ramin
- Kayu Pine
- Kayu Sungkai
- Kayu Oak
Keunggulan Lem Kayu Crona PU 888:
- Lebih kuat
- Tahan panas
- Bebas formalin
- Cepat kering
Cara Pengaplikasian Lem Kayu Crona PU 888:
- Siapkan 2 atau lebih kayu yang telah diukur kadar airnya, range 16% – 40% menurut ukuran atau MC meter.
- Pastikan permukaan kayu rata di kedua sisi yang akan di rekatkan. Maksimal celah atau selisih permukaan tdk melebihi 0.5 mm.
- Oleskan Lem PU 888 ke satu permukaan, kemudian pastikan merata seluruh permukaan.
- Satukan kedua bidang kayu yang sudah ada lemnya, dan di press pakai togle Clamp. Pastikan press kuat sampai lem meleleh keluar dari sambungan.
- Usap atau bersihkan lelehan Lem PU 888 agar tidak membeku di luar dan agar proses amplas lebih mudah.
- Waktu tunggu kering 1,5 jam.
- Waktu ideal untuk proses test bonding diatas 4 jam.
Dapatkan Lem Crona PU 888 terdekat di kota Anda atau dapat hubungi Admin Lem Crona
Baca juga : Lem terbaik untuk vinyl lantai
0 Comments