Lantai bambu menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diperkirakan karena dari segi tampilan, lantai bambu ini memiliki banyak kesamaan dengan lantai kayu. Lantai bambu memiliki tampilan yang menarik dan eksotis tetapi masih relatif murah, yang membuat lantai ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi banyak orang. Namun sangat penting untuk anda memahami manfaat dan kerugian dari tiap jenis lantai sebelum anda membeli dan melakukan pemasangan, sehingga anda dapat memastikan bahwa lantai tersebut bekerja cocok dengan gaya hidup Anda.
Apa itu lantai bambu? Singkatnya, itu adalah penutup permukaan lantai berbahan alami yang diproduksi dari bambu. Bagi banyak orang, lantai ini merupakan alternatif yang bagus dari lantai kayu tradisional. Yuk kita kenali lebih dekat dari kelebihan dan kekurangan dari lantai bambu; semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!
Kelebihan Lantai Bambu
Ketahanan
Lantai bambu yang berkualitas tinggi akan menua dan bertahan sama seperti lantai kayu tradisional. (Tentu saja, seperti halnya di setiap industri, kuncinya terletak pada karakteristik “kualitas tinggi.”) Khususnya, bambu yang tidak dikarbon dapat sekuat, keras, dan tahan lama seperti kayu ek merah, dan beberapa anyaman bambu tertentu bahkan dapat lebih kuat. Dalam pemasangan pun akan menjadi sangat kuat dan tahan lama jika dipadukan dengan lem yang tepat. Crona menyediakan lem khusus untuk pemasangan karpet/vinyl/parket dengan lem Crona Carpet.
Pilihan Lantai yang Menarik / Stylish
Bagi mereka yang tertarik dengan tampilan yang bersih dan modern, lantai bambu sangat cocok untuk gaya tersebut. Lantai bambu menjadi pilihan lantai yang trendi elegan dan unik. Perbedaannya bisa sangat tipis namun tidak dapat disangkal.
Jenis
Salah satu manfaat dari lantai bambu adalah tersedia dalam berbagai gaya dan warna. (Catatan: Penting untuk meneliti apa yang mewakili berbagai warna itu, karena warna yang lebih gelap biasanya dihasilkan dari perlakuan panas yang telah melunakkan bambu).
Ramah Lingkungan
Sebagai pohon yang tumbuh dengan cepat (kematangan dan kekerasan penuh tercapai dalam lima hingga tujuh tahun), bambu dipandang oleh banyak orang sebagai bahan yang lebih baik untuk sustainability daripada kayu keras tradisional.
Bahan Alami
Karena penggunaan bahan-bahan alami saat ini sedang populer dalam konstruksi rumah, lantai bambu adalah pilihan yang solid bagi banyak orang yang mementingkan bahan-bahan ramah lingkungan.
Mudah Dirawat
Perawatan untuk lantai bambu yang cukup mudah, karena lantai bambu dapat dengan mudah dibersihkan dengan sabun ringan dan kain pel. (Tidak ada perawatan khusus yang diperlukan.) Ini adalah keunggulan besar bagi banyak pemilik rumah yang jarang punya waktu untuk membersihkan rumah.
Mampu Dipoles Ulang
Karena lantai bambu bisa berubah warna, penyok, atau tergores dari waktu ke waktu, sangat menguntungkan untuk mengetahui bahwa lantai bambu dapat disempurnakan kembali sesuai kebutuhan. Biasanya, pemolesan lantai bambu memerlukan banyak lapisan untuk melindungi permukaan bambu. Tetapi, jika perlu, ampelas permukaan lantai bambu terlebih dahulu dan kemudian olesi kembali lapisan finishing. Hal ini akan membuat lantai bambu anda nampak seperti baru.
Tahan Air
Ketika dibandingkan dengan lantai kayu tradisional, bambu sedikit lebih unggul karena lebih tahan terhadap kerusakan air, noda, dan pembengkokan. Namun, ini tidak berarti bambu benar-benar tahan terhadap kerusakan.
Harga yang Murah
Terlepas dari karakteristiknya yang eksotis dan unik, lantai bambu lebih murah sehingga dapat disandingkan dengan lantai kayu keras. Lantai bambu bisa lebih murah daripada lantai kayu tradisional.
Kekurangan
Mudah Tergores
Lekukan atau goresan mudah terjadi pada bambu berkualitas lebih rendah, meskipun jenis lantai bambu tidak mungkin dijaga sepenuhnya mulus jika digunakan secara teratur. Perabotan, binatang peliharaan, dan bahkan sepatu hak tinggi dapat merusak permukaan lantai bambu seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan pasir atau partikel kecil di kehidupan sehari-hari kita.
Rentan Air
Seperti yang disebutkan di atas, memang bambu agak lebih tahan terhadap kerusakan air daripada lantai kayu keras biasa. Tetapi karena bambu masih merupakan bahan organik alami, paparan air yang tinggi dapat menyebabkan lengkungan, perubahan warna, atau bahkan pertumbuhan jamur.
Sensitif akan Kelembaban
Tergantung pada ukuran papan bambu yang digunakan, papan bambu terbelah dapat terjadi di lingkungan yang sangat kering atau sangat basah. Jika, misalnya, lantai bambu dipasang di area yang lembab, papan akan mengembang (meluas). Yang sebaliknya juga dapat terjadi (papan menyusut) di daerah kering. Entah yang mana yang akan terjadi, bambu kemungkinan akan pecah.
Berpotensi Melembut
Jika bambu tidak dibiarkan matang dan mengeras sebelum digunakan (dalam beberapa kasus, paling cepat 3 bulan!), Lantai awalnya akan terlihat bagus tetapi akan menjadi lunak dan tidak tahan lama. Biasanya, lantai bambu yang tidak dikarbonisasi dan dianyam lebih kuat dan lebih tahan lama, sementara bambu yang lebih gelap mewakili struktur yang melemah dan kelembutan umum.