Buat kita yang belajar sendiri atau do it yourself (DIY), khususnya woodworking, melalui online atau Youtube, istilah-istilah perkayuan yang kita gunakan mengikuti apa yang disampaikan dalam kontennya atau videonya, dan karena sebagian besar dari kita belajarnya dari woodworker luar negri, istilah-istilah yang kita gunakan, adalah bahasa inggris atau istilah internasional.
Kadang hal ini merepotkan jika kita ingin bertanya ke orang yang memang berprofesi sebagai tukang kayu di Indonesia, atau kadang kita kesusahan jika ingin membeli perkakas, karena bahasa dan istilah yang ada di Indonesia berbeda dengan apa yang kita pelajari, belum lagi, di Indonesia, tiap daerah punya bahasa dan istilah-istilah sendiri.
Beberapa Istilah Perkayuan Yang Kadang Membuat Kita Bingung
1. Hand Plane / Sugu / Pasah / Ketam / Serut Manual
Perkakas ini memiliki banyak nama di Indonesia, tergantung daerahnya, Hand Plane di Indonesia biasa juga disebut Sugu, Pasah, Ketam dan Serut Manual. Ada banyak jenis Hand Plane dan bentuknya juga berbeda-beda, ada 3 bentuk atau jenis yang paling umum jika dilihat dari asalnya. Western Style, dengan body besi dan pengatur ketinggian pisau, Japanese Style, dengan bentuknya yang tipis dan penggunaannya ditarik, dan Chinese style, dengan handle kanan kiri seperti yang ada di Indonesia.
2. Square / Siku / Pasekon
Alat ukur ini merupakan alat wajib dan termasuk yang paling penting dalam woodworking. Di Indonesia, umumnya disebut Siku, tapi dibeberapa daerah baisa juga sidebut Pasekon. Di luar, siku dibedakan menjadi beberapa jenis, Try Square yang bentuknya seperti huruf L, Rafter Square yang bentuknya seperti segitiga dan Combination Square yang penggaris dan bagian sikunya bisa di copot dan diatur.
3. Joinery / Sambungan
Sambungan kayu ada banyak jenis dan bentuk, dan mungkin tidak terhitung jumlahnya, buat yang kita belajar melalui Youtube, mungkin paham dengan istilahnya dan bentuknya, tapi jika diartikan ke bahasa Indonesia, nah ini agak sulit, karena belum banyak yang membahasnya menggunakan bahasa Indonesia. Mortise & Tenon misalnya, ini sambungan yang paling umum, di Indonesia kita menyebutnya dengan Lubang dan Purus/Pen, dimana Mortise itu Lubang, dan Tenon itu Purus/Pen. Tongue & Groove kita sebut Alur dan Lidah, lalu Dove Tail kita sebut sambungan Ekor Burung.
4. Varnish / Pernis
Istilah Varnish yang artinya pelapis kayu (yang membentuk film) seperti Polyurethane, Acrylic, NC, dll, di Indonesia istilah Pernis sudah ada sudah menjadi istilah umum, tapi belum banyak produk yang menjelaskan kalau produknya itu Pernis/Varnish, jadi kadang membingungkan, Pernis itu apa dan jenisnya apa saja. Simpelnya, Varnish atau Pernih itu lapisan clear atau semi transparan yang membentuk lapisan film, jadi seperti lapisan plastik yang menutupi kayu.
5. Polyture / Woodstain / Plitur / Politur / Plistur
Jenis finishing ini banyak penyebutannya di Indonesia, dan saat ini, arti awalnya sudah berbeda dengan pengartian yang ada saat ini. Polyture awalnya adalah istilah untuk campuran Etanol dan Shellac atau Sirlak, tapi saat ini, khususnya di Indonesia, Polyture kita artikan sebagai pewarna kayu transparan, atau Woodstain, dengan sebutan berbeda-beda, ada yang menyebut Plistur, Plitur dan Politur.
6. Stock Milling / Pembahanan
Stock Milling adalah proses woodworking yang merubah atau memproses kayu gergajian (Sawn Timber) menjadi kayu yang siap kita proses untuk membuat produk. Dalam proses atau tahapan ini, termasuk penyerutan, pemotongan dan pembentukan.
Masih banyak istilah-istilah pertukangan yang ada di Indonesia, tapi literaturnya masih sangat sulit ditemui, mungkin karena Indonesia banyak daerah, banyak budaya dan banyak bahasa sehingga sulit untuk menstandarisasi istilah-istilahnya. Untuk perkakas, jika kita ingin membeli di toko, paling mudah membawa gambarnya saja atau menunjukan fotonya ke pelayan toko, tapi untuk istilah-istilah lain seperti proses, sambungan dan finishing, kita harus menggali internet lebih dalam lagi.
Artikel dibuat oleh: Om Doneeh (HobiKayu)
0 Comments