Menjadi seorang pengrajin kayu merupakan salah satu pilihan dari berbagai macam profesi lainnya. Beberapa pengrajin kayu memutuskan untuk menjadi pengrajin kayu dengan berbagai macam pertimbangan, mulai dari hobi, melihat anggota keluarga menjadi pengrajin kayu, hingga melihat adanya peluang ekonomi dari profesi pengrajin kayu.
Beberapa Pengrajin Kayu Inspiratif
Kali ini MinCro mau memberi tahu beberapa pengrajin kayu inspiratif yang dapat menginspirasi para Sobat Crona untuk memutuskan ingin menjadi pengrajin kayu, diantaranya yaitu:
1. Sesa Susanti
Awal mula Ce Susanty menjadi pengrajin kayu karena suka dengan desain dari kayu, serta susahnya mendapatkan sebuah pekerjaan, lalu ia mengambil peluang untuk menjadi pengrajin kayu. Selain itu, di sekitar tempat tinggal Ce Susanty banyak kayu-kayu jati belanda atau kayu palet yang tidak digunakan, sehingga ia memutuskan untuk coba membuat kerajinan kayu.
Karya pertama yang Ce Susanty buat yaitu meja sudut. Karya ini dibuat karena permintaan dari seorang temannya. Walaupun pada awalnya tidak percaya diri, ia tetap membuat meja sudut tersebut untuk melihat kemampuan perkayuan dirinya sendiri.
Ce Susanty memiliki workshop yang bernama nalaktak_kai. Ia mempersilakan para pengrajin kayu untuk berdiskusi dengannya mengenai kayu melalui media sosialnya. Selain itu, ia juga memasarkan karya-karyanya pada media sosial instagram dan facebook. Ce Susanty berpesan bahwa berkarya itu tidak memandang gender atau jenis kelamin. Sehingga perempuan juga bisa menjadi seorang pengrajin kayu.
2. Desy
Dalam mengambil keputusan untuk menjadi pengrajin kayu perempuan, Ce Desy memang senang dan hobi dengan dunia perkayuan dan juga melihat peluang bahwa hobi ini dapat dijadikan sebagai bisnis usaha.
Ce Desy memiliki workshop kayu yang bernama De New Project. Pada workshop ini ia membuat sebuah kerajinan kayu dengan alat seadanya, tetapi ia dapat mencari cara lain untuk dapat membuat karya yang lebih baik dengan alat seadanya. Selain itu, ia juga mempersilakan para perempuan untuk belajar mengenai dunia perkayuan. Media sosial menjadi pilihan Ce Desy untuk mempromosikan karya-karyanya.
Pada bisnisnya, Ce Desy termotivasi untuk mengembangkan usaha kreatif menerima untuk membuat sebuah karya yang diinginkan oleh pelanggannya atau bisa disebut juga dengan custom. Disisi lain, ia memberitahukan bahwa perempuan juga memiliki kesempatan untuk menjadi pengrajin kayu, serta mengembangkan usaha masing-masing.
3. Annisa Lutfia dan Arya Lisantho
Melansir dari channel youtube CNN Indonesia, Annisa dan Arya memiliki usaha dalam bidang bisnis perkayuan sejak tahun 2013 yang berfokus pada alat-alat makan. Usaha mereka ini dinamakan dengan Aljir Fine Crafts.
Mereka berfokus pada alat-alat makan dengan tetap menonjolkan serat dan warna asli dari kayu yang digunakan. Hal ini dikarenakan mereka ingin memanfaatkan keindahan dari serat kayu yang unik dan tentunya berbeda dibandingkan dengan bahan material lain seperti alumunium, kaca, keramik, dan yang lainnya. Dalam proses finishing, tentunya mereka menggunakan finishing yang aman untuk makanan atau food safe.
Produk Aljir telah memasuki ke beberapa wilayah Indonesia seperti, Jakarta, Bali, serta Surabaya, hingga ke beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Denmark, dan beberapa negara lainnya. Pemasaran yang dilakukan Aljir yaitu melalui media sosial dan juga website yang Aljir miliki.
4. Slamet Dahyanto
Mengutip dari saluran youtube Aktual Videonews, pada awalnya Pak Slamet melihat banyaknya limbah kayu yang berserakan di sekitarnya. Kemudian, ia berpikir jika limbah kayu tersebut dapat dijadikan sebagai usaha, diikuti dengan keahliannya dalam mengukir sebuah kayu.
Memulai usaha dari tahun 2009 dengan bahan dan alat seadanya saja. Bisnis yang dijalankan berfokus pada limbah-limbah kayu yang ia olah kembali menjadi sebuah barang yang memiliki nilai jual, seperti hiasan dinding bertuliskan kaligrafi, hingga rak kayu.
Pak Slamet adalah salah satu orang penerima program dana bantuan wirausaha pemula pada tahun 2015. Hal ini menjadikan nilai omset Pak Slamet mengalami kenaikan, dari 10 – 15 jt perbulan, hingga saat ini sudah lebih dari 20 juta perbulannya. Selain itu, adanya program dana bantuan tersebut dapat membuat Pak Slamet menjualkan karyanya tidak hanya di dalam wilayah Parakan, Jawa Tengah, tetapi sudah memasuki daerah luar kota juga.
5. Iwan Runanto
Pak Iwan mengawali usahanya pada tahun 2012 dengan membuat furniture seperti lemari, meja, kursi dan sebagainya. Setelah beberapa waktu berlanjut, Pak Iwan saat ini juga membuat alat-alat pertukangan kayu, seperti alat serut, memodifikasi alat pahat, dan sebagainya. Alat serut dan alat pahat terdiri dari beberapa model, diantaranya yaitu model Eropa, model Jepang, hingga model yang berlaku diwilayah manapun atau model universal.
Beberapa karya yang dihasilkan oleh Pak Iwan berasal dari kayu-kayu lokal, serta dalam proses pembuatannya dibantu dengan lem Crona. Pemasaran yang ia lakukan melalui media sosial dan juga memasarkan melalui mulut ke mulut.
Itu dia beberapa pengrajin kayu yang dapat menginspirasi Sobat Crona yang ingin menjadi pengrajin kayu, semoga informasi ini berguna buat kalian yaa